Hari Kartini di sekolah

Hari Kartini dirayakan setiap tgl 21 April. Tahun ini - untungnya - sekolah merayakan seminggu kemudian, tgl 28 April. Semua anak PG, TK wajib pakai baju daerah. Hm...dari seminggu yang lalu, gue uda bingung cari untuk sewa baju daerah. Di mana yaaa... Untung (lagi) ada di dekat kantor...Ongkos sewa 75 ribu per piece, sudah komplit. Setelah pilih-pilih, jadi mengambil baju Bugis. Tertarik sama warna hijau terangnya.

Dari sejak hari minggu tgl 25 April, mereka sudah concern bahwa hari kamis mereka memakai baju daerah ke sekolah. Daddynya sempat iseng bilang kalau waktu kecil dulu, pakai baju tentara ke sekolah saat hari Kartini. Mereka dengan bete nanya "loh...koq baju tentara sih..." trus mereka tanya gue, "pakai baju daerah mana, mommy..?" Gue jadi menjelaskan bahwa bajunya dari daerah Bugis.

Berlanjut deh, hari Senin, Selasa dan Rabu, setiap hari gue ditanyain "mommy sudah dapat baju daerahnya belom? oiya..baju daerah mana, mommy..?" S e t i a p hari ditanyain lho... Sampai puncaknya waktu Rabu malam, gue cek mereka sudah tidur, sambil merapikan selimut dan cium mereka, Luna sempat terbangun dan tanya (once again) "mommy sudah dapat baju daerahnya belom..." hiyaaa....

Kamis pagi, Luna sudah excited. Bangun lebih pagi daripada Jov. Itu di luar kebiasaan banget. Biasanya dia susah sekali bangun pagi.

Mulai deh gue pakai bajunya ke Luna sementara mbak yang lain bantu pakai ke Jov.

Ternyata susah oi pakai kain sarung ke mereka, sampai 3x bongkar pasang. Dijepit pakai peniti. Kainnya masih kepanjangan buat Luna, jadi gue pakai seperti memakai kemben, padahal harusnya jatuhnya di pinggang.

Trus, pakai ban pinggang, pakai kalung dan bando. Oiya..dan selop! Gak pakai anting (dia gak ada lubang antingnya) dan gak pakai gelang (katanya sakit). Harusnya baju atas dimasukkan ke dalam sarung dan dipakaikan ban pinggang ya... dia bilang gatel ... Ya sudahlah...

beginilah jadinya

Jovann selama dipakaikan baju masih agak malas-malasan. Dia bilang "aku lucu sekali pakai baju ini..." sambil cemberut. Trus bolak balik tanya "aku lucu gak..." Pertama gue berusaha menghibur "iya Jov, kamu lucu..." tanpa mengerti maksud dia 'lucu' adalah dalam konotasi negatif. Setelah berulang dia tanya begitu, baru gue rubah "Gak Jov...kamu gak lucu...tapi keren..." Baru dia agak cooperative pakai bajunya. Kain Jov juga kepanjangan, dilipat-lipat di bagian pinggang sebelum di-peniti. Kemeja dan kain sarung, ban pinggang, ikat kepala, keris kayu dan selop. Waktu disisipkan keris pun, dia masih nolak "ah...gak mau pake ginian..."

tralaaaa .....

Gue langsung bawel deh banyak pesan. Karena habis sekolah, mereka masih ada les dekat sekolah, gue berpesan untuk minta tolong guru sekolah untuk ganti bajunya. Jadi di tas, mereka bawa baju bebas untuk ganti dan sepatu sendal. Gue masih cerewet bilang, gantinya hati-hati ya..dan jangan ada yang ketinggalan di sekolah... Masih nambahin untuk hati-hati jalannya, jangan lari-lari, nanti jatuh *mommy bawel*

cocok deh sewa bajunya sepasang

Ternyata, sekolah menghimbau untuk tidak foto-foto sendiri di sekolah. Jadi mereka ada sesi foto individu trus bareng per kelas dan tiap anak dikasi CD. Ditebus dengan 25 ribu saja.... aaaaa....

Hayo berangkat....!

Pas berangkat, keris Jov ketinggalan.... jiah... daddynya bilang biarlah, daripada tu keris nanti malah ketinggalan di sekolah

Alhasil, semua perlengkapannya kembali utuh tuh... Good kids...:)

Seru walau ngerepotin.... :b